Perkembangan Multikampus dan Program Multidisiplin ITB

Taufiq Pangestu
13 min readJun 21, 2023

--

Outline :

  1. Kemajuan Pembangunan Fasilitas Pelaksanaan TPB Tahun 2023 di ITB Kampus Jatinangor
  2. ITB Kampus Jakarta
  3. Integrasi Program Sarjana-Magister
  4. Program Magister Multidisiplin
  5. Potensi Isu Kawalan

Nyatanya, Multikampus ITB tidak hanya ITB Kampus Jatinangor & ITB Kampus Cirebon. Saat ini sudah ada ITB Kampus Jakarta yang membuka program MBA. Setiap kampus ITB memiliki nilai khas masing-masing. ITB Kampus Jatinangor menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma PT dengan menekankan isu “green” yang berkaitan dengan agenda climate change. ITB Kampus Cirebon didesain untuk memberikan penekanan pada dimensi kebudayaan dan kedaerahan, mencakup creative economy, creative city dan pembangunan kebudayaan. ITB Kampus Jakarta memberikan penekanan pada interaksi multi-disiplin yang melibatkan para akademisi ITB dan para profesional industri/ bisnis swasta, pelaku pemerintahan, pelaku asosiasi profesi dan juga pelaku lembaga non-pemerintahan. Rektor ITB bermimpi suatu saat ITB mampu memiliki “hub” yang menjadi inkubator & kolaborator antara keilmuan ITB dengan industri. Ibu Reini menegaskan bahwa walaupun setiap kampus memiliki desain nilai khasnya masing-masing namun, atmoster akademiknya tetap sama satu sama lain. Hal ini tidaknya nyata, bahwa kita tahu atmosfer akademik yang dirasakan di ITB Kampus Ganesha dengan ITB Kampus Jatinangor apalagi ITB Kampus Cirebon masih mengalami kesenjangan yang sangat signifikan terutama dalam hal fasilitas akademik. Ibu Reini menyebutkan, pembangunan ITB Multikampus yang mengusung nilai khasnya masing-masing kemudian diserahkan kepada kepengurusan rektor selanjutnya.

KEMAJUAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELAKSANAAN TPB TAHUN 2023 DI ITB KAMPUS JATINANGOR

Prof. Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D. sebagai Direktur ITB Kampus Jatinangor menyampaikan bahwa konsep Green Campus ITB Kampus Jatinangor diwujudkan dengan area terbangun ITB Kampus Jatinangor hanya 20%, dan sisanya didominasi kebun-kebun hijau. Adapun pembangunan ITB Kampus Jatinangor yang menurutnya signifikan akhir-akhir ini dilatar belakangi oleh adanya kebutuhan ekspansi kapasitas & fasilitas akademik sebab student body ITB Kampus Jatinangor akan mengalami penambahan di semester ganjil tahun ajaran 2023.

Student Body

Menurut data yang dipaparkan tersebut, kondisi eksisting memperlihatkan perbedaan jumlah total TPB 2023 yang akan menempati ITB Kampus Jatinangor mencapai 4.365 mahasiswa. Melihat realita kondisi fasilitas ITB Kampus Jatinangor yang masih memiliki kesenjangan signifikan dengan ITB Kampus Ganesha, fenomena penambahan sejumlah ribu mahasiswa ini kemudian menimbulkan pertanyaan :

Apakah fasilitas akademik & berkemahasiswaan di ITB Kampus Jatinangor sudah mumpuni & layak untuk menjalankan penyelenggaraan Tri Dharma PT dengan penambahaan jumlah mahasiswa yang “membludak”?

Kebutuhan Ruang Akademik

DKIJ sedang merenovasi Gedung Perpustakaan menjadi Gedung Kuliah Umum 3 yang memiliki kapasitas 10 kelas dengan perkiraan kapasitas mahasiswa sebanyak 120 mahasiswa. Setelah dilakukan optimalisasi dan perbaikan ruang kelas, terdapat 73 ruang kelas dengan kapasitas tempat duduk bagi 5750 mahasiswa (ideal) sampai 6000 mahasiswa (maksimal). Berikut di bawah ini adalah desain dari GKU 3 yang sedang menjalani prosus konstruksi.

Disebutkan oleh DKIJ bahwa per Juni 2023, pembangunan Gedung Perpustakaan sudah signifikan. Mari kita lihat dokumentasi signifikansi progres pembangunan tersebut dari gambar di bawah ini :

Diharapkan 6 Agustus 2023 sudah selesai.

Ambisi DKIJ adalah GKU 3 sudah selesai dibangun secara total pada tanggal 6 Agustus 2023 sehingga dapat langsung dipergunakan bagi kegiatan akademik mahasiswa.

Di atas adalah iterasi 1 yang sudah disimulasikan dengan dipimpin oleh Bu Hesti dari Prodi Astronomi dengan basisnya adalah prodi terkait & TPB sebelumnya. Namun, SITH harus bebesar hati karena di hari Selasa yang biasa mengajar pukul 10 harus digeser sedikit.

Kondisi eksisting dari Lab Fisika Dasar & Kimia Dasar tidak memungkin bagi pelaksanaan praktikum Fisika Dasar & Kimia Dasar untuk TPB 2023, sehingga dilakukan ekspansi lab dengan renovasi bangunan yang sudah ada. Lab Instruksional yang selama ini digunakan oleh SITH, sepenuhnya akan dialihkan menjadi Lab Kimia Dasar. Namun, DKIJ menyebutkan, dibangunkan satu gedung khusus dedicated untuk SITH.

Untuk pelaksanaan praktikum Fisika Dasar, Gedung C sudah dibongkar & direnovasi untuk dipergunakan menjadi Lab Fisika Dasar. Direktur DKIJ menyebutkan :

“Walau sedikit umpel-umpelan, tapi setidaknya pelaksanaan praktikum bisa dilaksanakan.”

Sudah diajukan permohonan dana kepada WRURK untuk penambahan jumlah unit alat & bahan praktikum Kimia Dasar & Fisika Dasar, sehingga diharapkan mahasiswa dapat menikmati praktikum dengan alat & bahan yang baru serta mencukupi.

PT. LAPI ITB memberikan bantuan penambahan sejumlah 7 armada bus baru bagi dosen yang akan bermobilisasi antar Ganesa-Jatinangor. Sebanyak 3 bus sudah dikirimkan dan sejumlah 4 sisanya menyusul (diharapkan bulan Agustus 2023 sudah ada). Sehingga, nantinya, total terdapat 12 armada bagi dosen. Terdapat dua armada bus berkapasitas 30 yang disediakan DKIJ bagi pemenuhan kebutuhan mobilitas mahasiswa.

Sudah dilakukan koordinasi dengan Direktorat Sarana Prasarana untuk mendedikasikan sepenuhnya fasilitas tempat tinggal asrama bagi mahasiswa TPB dengan prioritas mahasiswa 3T, KIPK dan afirmasi.

Fasilitas olah raga eksisting yaitu Gedung Serba Guna (GSG) untuk olahraga indoor, lapangan bola, lapangan atletik, jogging track, dll. Namun, sementara GSG akan dipergunakan sebagai studio mahasiswa TPB FSRD 2023 sebelum nantinya akan dimigrasi ke Integrated Lab. Telah dilakukan upaya pendekatan yang membuahkan kesepakatan bahwa Sekda Jabar menyetujui peminjaman GOR yang berada bersampingan di kawasan ITB Kampus Jatinanggor selama 5 tahun ke depan. Diharapkan rektor berikutnya mampu mengusahakan supaya Pemda Jabar menghibahkan GOR tersebut sepenuhnya kepada ITB Kampus Jatinangor. Berkaitan dengan kesepakatan tersebut, kita tahu bahwa OSKM yang akan dilaksanakan sebentar lagi di bulan Agustus 2023 membutuhkan gedung semacam Sabuga di ITB Kampus Jatinangor untuk menampung sekitar 4000+ mahasiswa dalam satu ruangan. Dengan hadirnya GOR sebagai salah satu fasilitas sementara di ITB Kampus Jatinangor seharusnya menjadi opsi potensial bagi panitia OSKM untuk memanfaatkan fasilitas ini dengan dukungan dari DKIJ.

Sudah terdapat kantin terpusat yang terletak di GKU 2 lantai 1. Saat ini, DKIJ sedang mengajukan penambahan kantin, yaitu berupa outlet makanan siap saji, food truck & vending machine. Sudah terdapat 2 unit ATM yaitu BNI & BJB. Kemudian selanjutnya akan ditambahkan 3 unit ATM yaitu Mandiri, BRI dan BCA yang sedang dalam proses pembangunan. Pemenuhan kebutuhan kesehatan mental dilayani dengan adanya BK beserta 2 psikolog yang siap melayani selalu. UNPAD saat ini sedang melakukan pembangunan rumas sakit pendidikan yang berlokasi tepat di samping ITB Kampus Jatinangor dan diperkirakan selesai di tahun 2024.

Desain Masa Depan Integrated Lab & Ruang Komunal

Integrated Lab atau Gedung Laboratorium Terpadu diproyeksikan selesai masa pembangunannya pada Juli 2024. Bangunan ini memiliki 5 lantai (kurang lebih) yang akan diperguankan sebagai laboratorium terpadu bagi multi kegiatan praktik mata kuliah, seperti praktikum Kimia Dasar, praktikum Fisika Dasar, studio mahasiswa TPB FSRD, dll. Sehingga apabila kita menengok kembali bahwa mahasiswa TPB FSRD 2023 akan menggunakan GSG sebagai studio mereka, hal ini merupakan strategi masa transisi dan akan berlangsung sementara sampai gedung Integrated Lab ini rampung dikerjakan.

ITB KAMPUS JAKARTA

ITB Kampus Jakarta fokus pada program pascasarjana dan program-program multi lintas disiplin serta memperkuat sistem knowledge exchange dengan para profesional industri dan pemerintah. Oleh karenanya ITB Kampus Jakarta didesain untuk menjadi “hub” bagi ITB dengan industri. Hal ini mendorong kebutuhan bahwa ITB Kampus Jakarta perlu meningkatkan publikasi internasional yang coffer dengan company affiliation.

INTEGRASI PROGRAM SARJANA-MAGISTER

Pola pendidikan saat ini menjadikan jenjang sarjana sebagai luaran standar pendidikan di ITB. Sehingga meskipun ITB memiliki program pascasarjana, program ini pada akhirnya bersifat opsional.

Ibu Rektor ITB senantiasa menekankan dua “ruh” yang tidak boleh ditinggalkan oleh ITB dalam menyelenggarakan pendidikan, yaitu berkualitas dan affordable.

ITB tengah merumuskan rancangan integrasi sarjana magister. ITB menyampaikan evaluasi bahwa mahasiswa yang melanjutkan program pascasarjana di ITB masih sedikit, persentase angkanya masih berada di bawah 10%. Oleh karenanya, diharapkan dengan menciptakan standar pendidikan dengan ijazah magister, mampu meningkatkan angka partisipasi mahasiswa di program pascasarjana. Apabila kurikulum berjalan saat ini memiliki standar pendidikan dengan dicapainya ijazah sarjana selama 4 tahun dan program fasttrack menjadi opsi lanjut apabila mahasiswa tersebut berprestasi secara akademik; maka pada pergeseran pola pendidikan, standar pendidikan akan ditingkatkan sampai dicapainya ijazah magister (6 tahun) dan diberikan opsi tidak lanjut (4 tahun) apabila hanya ingin menamatkan program sarjana. Satu evaluasi besar berkaitan kurikulum berjalan selama ini, yaitu bahwa workload yang ditanggung mahasiswa fasttrack cukup besar karena mereka harus menyelesaikan semester akhir berbarengan dengan mengikuti perkuliahan S2 secara paralel. WRAM ITB memberikan instruksi kepada setiap fakultas untuk membentuk kurikulum yang sesuai dalam implementasi program integrasi sarjana magister.

Apabila kurikulum berjalan saat ini hanya menyediakan program pascasarjana yang linier dengan program sarjana, maka pada pergeseran pola pendidikan, dibentuk kurikulum multidisiplin bagi program pascasarjana.

Seluruh fakultas memiliki target capacity bagi setiap mahasiswa pasca sarjananya. Menurut penyampaian oleh WRAM, sampai saat ini pemenuhan kapasitas ada di sekitar 60%, sehingga masih ada 40% kapasitas yang tidak terpenuhi, merata di seluruh fakultas. Sementara itu, hanya 10% mahasiswa pascasarjana yang berasal dari program sarjana ITB. Menurut ITB, program pascasarjana ITB masih dinilai undercapacity sehingga perlu upaya optimalisasi kapasitas yang tersedia tersebut.

Program fasttrack eksisting memiliki sistem seleksi masuk yang cukup ketat, mereka yang terbaik akan diseleksi lagi untuk mendapatkan yang terbaik dari yang terbaik. Dengan adanya program integrasi program sarjana-magister, ITB berharap mampu meningkatkan intake dari S1 ke S2, sehingga saringan berikutnya untuk masuk ke S2 bukan lagi semata-mata kompetensi akademik tapi minatnya juga. Untuk itu, program integrasi ini didesain dengan penawaran bentuk program multidisiplin, tidak hanya mono disiplin.

PROGRAM MAGISTER MULTIDISIPLIN

Program Magister Multidisiplin bukan berarti akan dibentuk prodi baru, tapi menjalankan prodi yang sudah ada dengan konsep relasi kemitraan antar prodi. Mahasiswa akan mengambil mata kuliah dari prodi host dan dilengkapi dengan mata kuliah dari prodi mitra. Adapun program Magister Multidisiplin yang dibuka pada tahun ini, antara lain:

1. Teknologi Kesehatan
2. Pendidikan Sains 4.0
3. Digital Technopreneurship
4. Smart System
5. Material Baterai
6. Sains dan Teknologi Kebencanaan
7. Pariwisata Hayati Berkelanjutan
8. Kepemimpinan Berbasis Desain

Program Magister Multidisiplin Teknologi Kesehatan

ITB sudah banyak menghasilkan riset teknologi kesehatan di berbagai fakultas. ITB memiliki keunggulan dalam hal fisiologi, komputasi dan analisis data, serta instrumentasi. Untuk melengkapi hal tersebut dan menunjang proses hilirisasi, maka ITB akan bekerja sama dengan UNPAD khususnya Fakutlas Kedokteran dalam menyusun kurikulum multidisiplin ini.

Pendaftaran program Magister Multidisiplin Teknologi Kesehatan sudah dibuka untuk gelombang 5 (mulai dari tanggal 30 Mei 2023 sampai 24 Juni 2023) serta gelombang 6 (mulai dari tanggal 27 Juni 2023 sampai 15 Juli 2023). Informasi lebih lanjut : Admission ITB — Program Magister

Program Magister Multidisiplin Pendidikan Sains 4.0

Target mahasiswa dari program Magister Multidisiplin Pendidikan Sains 4.0 adalah guru/ calon guru sains sekolah menengah (SMP, SMA, MTs, MA, SMK dan sederajat), serta lulusan S1 berlatar belakang pendidikan sains atau telah memiliki pengalaman mengajar sains di sekolah menengah.

Program reguler yang ditawarkan adalah ditujukan kepada guru-guru sains sekolah menengah untuk mengikuuti pendidikan bergelar magister dengan kurikulum multidisiplin yang mengandung penguatan sains dasar dan kemampuan untuk menerapkan teknologi informasi dalam pembelajaran sains. Proses pembelajaran pada setiap mata kuliah diberikan melalui pengalaman yang berhubungan dengan model, visualisasi dan simulasi. Pengalaman praktik dipenuhi dengan pengelaman yang melibatkan tindakan nyata di laboratorium. Adapun research based learning untuk diberikan keterampilan pemodelan, pemecahan masalah dan pengolahan data dalam sains. Mata kuliah dan kompetensi pada program reguler dapat dilihat di gambar berikut :

Selain program reguler, adapun program non reguler yang ditujukan kepada guru-guru sains yang hanya mengambil program workshop yang terkait dengan capaian mata kuliah (tabung kredit). Berikut ini adalah contoh workshop tersebut :

Program Magister Multidisiplin Smart System (Smart-X)

Program Smart-X diberikan nama “Smart-X” dengan maksud X dapat diganti dengan varibale yang beragam tergantung dari objek problem yang akan diselesaikan, semisal smart city, smart campus, smart home, smart energy, dll. Adapun inisiasi opsi dari program ini antara lain :

Sejumlah dosen yang menyatakan bersedia untuk berkontribusi pada program multidisiplin ini adalah sebagai berikut :

Program Magister Multidisiplin Digital Techopreneurship

Program ini lahir dari kolaborasi tiga fakultas, yaitu STEI, FTI dan SBM.

Program Magister Multidisiplin Material Baterai

Potensi calon mahasiswa pada program Magister Multidisiplin Material Baterai ini adalah sarjana kimia, teknik kimia, fisika, teknik fisika, teknik metalurgi, teknik material, teknik mesin yang baru lulus maupuun yang sudah bekerja pada bidang terkait. Program ini juga dapat diikuti oleh mahasiswa ITB peserta Program Penyatuan Program Sarjana Magister (PPSM).

Program Magister Multidisiplin Sains dan Teknologi Kebencanaan

Program ini dibagi menjadi tiga sub-program turunan yaitu :

  1. Sub-program Identifikasi sumber dan mitigasi bahaya gempa (kolaborasi antara prodi Teknik Geofisika, Teknik Geologi dan Sains Kebumian)
  2. Sub-program Sistem Mitigasi dan pengelolaan risiko bencana berbasis geospasial (kolaborasi antara prodi Teknik Geodesi dan Geomatika, Teknik Informatika dan Sains Kebumian)
  3. Sub-program Sistem Mitigasi Bencana Pesisir (kolaborasi antara Oseanografi, Teknik Kelautan dan Sains Kebumian)
  4. Sub-program Sistem Mitigasi Bencana Hidrometereologi (kolaborasi antara Prodi Meteorologi, Teknik Sipil dan Sains Kebumian)
  5. Sub-program Manajemen dan Rekayasa Kegempaan (kolaborasi antara Teknik Sipil, Teknik Geofisika, Teknik Geologi dan Sains Kebumian)

Adapun rancangan kurikulum di program ini adalah sebagai berikut :

Program Magister Multidisiplin Pariwisata Hayati Berkelanjutan

Program ini adalah kolaborasi antara SAPPK dengan SITH. Tujuan dari program ini adalah untuk memenuhi kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumberdaya manusia di bidang pariwisata untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Program Magister Multidisiplin Kepemimpinan Berbasis Desain

Pendekatan keilmuan pada program ini adalah kolaborasi antara SAPPK dan FSRD.

Berikut ini adalah mitra komunitas, institusi dan universitas pada program ini.

PAK ABDUH

Terdapat 3 sasaran kinerja dosen wajib : Pendidikan, Inovasi Pembelajaran dan Sitasi. Dosen juga diminta mengambil 2 pilihan dari 8 pilihan yang ada.

Di atas adalah grafik nilai kinerja total dosen ITB sebanyak 1.445 dosen (Contribution Card dengan skala 1–5).

Ketika bar penuh, maka artinya kinerjanya bagus untuk indikator tersebut, dan sebaliknya. Indikator tidak dimunculkan.

Terdapat 5 indikator kinerja dosen ITB berdasarkan SK Wajib. Indikator wajib adalah indikator 1A, 1B, 1C, 2A dan 3A. Dari indikator tersebut, hanya indikator 3A (sitasi) yang puncak grafiknya masih di sebelah kiri sumbu x (dengan nilai 1.0–1.5), artinya kinerja sitasi di ITB masih perlu ditingkatkan.

Dari 8 indikator SK Pilihan, hanya indikator 6A (berkaitan dengan hibah penelitian, kerjasama dan pengabdian masyarakat) serta indikator 11A (berkaitan dengan pengembangan institusi) yang memiliki puncak grafik di sebelah kanan sumbu x.

Kesimpulan :

  1. Sasaran kinerja dosen ITB pada HRIS telah menggambarkan kapasitas dosen ITB,
  2. Sasaran kinerja wajib sudah baik, terutama terkait pendidikan (1) dan pembimbingan TA dan tesis (2) namun untuk sasaran kinerja sitasi (3) masih perlu ditingkatkan.
  3. Sasaran kinerja pilihan beragam kinerjanya.
    - Yang cukup baik : hibah penelitian dan pengabdian masyarakat (6), serta pengembangan institusi (11)
    - Yang harus ditingkatkan : inovasi pembelajaran (4), bimbingan kegiatan mahasiswa (5), pengabdian yang berdampak luas (7), inovasi dan kewirausahaan (8), pembinaan peneliti muda (9), publikasi berkualitas tinggi (10).

POTENSI ISU KAWALAN

Program Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di ITB

ITB berkomitmen akan berkontribusi aktif dalam membangun sistem pengelolaan berkelanjutan di kampus. Setelah melalui lobbying berbagai pihak akhirnya atas instruksi rektor ITB, saat ini sedang disusun SK untuk peresmian tim pengelolaan sampah yang terdiri atas IA ITB, IA TL, IA SITH, YPM Salman dan mahasiswa (HMTL ITB, KMIL ITB dan MWA WM ITB). Melalui tim yang dipimpin oleh Ibu Tetik dari SDG’s Center ITB ini, harapannya mampu mendorong terbentuknya peraturan rektor berkaitan dengan Ecocampus ITB. Hal ini tentunya menjadi potensi pergerakan ITB dalam membangun ekosistem kampus yang berkelanjutan dan ramah lingkungan sehingga mampu menunjang ketercapaian indikator Sustainability di QS World.

Pencegahan dan Penanganan Kekerasaan Seksual (PPKS)

Sumber :

Rabu, 7 Juni 2023 Rektorat ITB mengadakan ITB Talks yang bertajuk “ITB menyambut Multikampus dan Program Multidisiplin” di Aula Barat ITB Kampus Ganesha & ITB Kampus Jakarta (hybrid).

Kami sudah dua kali mengadakan pertemuan langsung dengan Direksi ITB Kampus Jatinangor beserta jajarannya.

Dilaksanakan prosesi launching program magister multidisiplin.

Oleh Taufiq Pangestu.

--

--